iklan

8 Agama Asli di Indonesia yang Tidak Pernah Diakui Pemerintah

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ada berapa agama sih di Indonesia yangsudah diakui resmi oleh pemerintah? Apa cuma 6 agama saja yang terdiri dari Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Konghucu? Hmm, tahukah kamu bahwa Indonesia sejak masih dikenal dengan nama nusantara ternyata memiliki banyak kepercayaan/aliran yang dipercaya sebagai ajaran agama sejak jaman nenek moyang kita. 

Dan sampai saat ini pun kepercayaan-kepercayaan peninggalan leluhur itu masih dipercaya oleh sebagian kecil masyarakat di berbagai daerah.

Setidaknya ada8 agama asli di Indonesia yang tidak pernah diakui pemerintahkarena beberapa sebab dan alasan tertentu. Kedelapan agama tersebut dipertimbangkan untuk tidak diakui karena alasan bahwa agama-agama tersebut hanya berbentuk seperti kepercayaan masa lalu, ajaran leluhur maupun kepercayaan nenek moyang sejenis dengan animisme dan dinamisme gitu deh cuy.

Jadi akhirnya pemerintah memutuskan untuk menetapkan 6 agama pokok yang ada dan diakui resmi di tanah air kita Indonesia yakni Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan yang terakhir diakui resmi adalah Konghucu, kepercayaan tradisional Tionghoa sejak memasuki kepemimpinan presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui UU No 1/Pn.Ps/1965.

Sahabat kejadiananeh.com, Apa saja sih agama-agama yang menjadi kepercayaan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu namun tak pernah mendapatkan pengakuan legal/resmi oleh pemerintah sampai sekarang. Lebih jelasnya, simak berikut ini;

1. Sunda Wiwitan

Agama asli tradisional Indonesia pertama adalah Sunda Wiwitan. Seperti namanya, ajaran warisan leluhur ini banyak dipercaya oleh masyarakat tanah sunda atau daerah sekitar Cirebon, Banten, Kuningan, Cigugur, Kanekes, Kampung Naga dan Baduy pedalaman. Kepercayaan Sunda Wiwitan ini memuja roh nenek moyang namun tetap menyembah Tuhan yang tunggal yang dipuja dengan sebutan Sang Hyang Kersa dalam ajaran agama Sunda Wiwitan ini.

(Image bycrcs.ugm.ac.id)

Sepenalaran penulis sih nenek moyang yang dipuja itu seperti Nabi atau sosok manusia suci yang dimuliakan sedangkan kepercayaan terhadap Sang Hyang Kersa sama halnya dengan ajaran umat muslim atau Kristen dimana menyembah hanya satu Tuhan saja. Agama atau kepercayaan ini lama-kelamaan tradisinya sudah mulai dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan Budha seiring perkembangan zaman.

2. Kejawen

Nah, yang kedua adalah Kejawen atau orang-orang bilang Islam Abangan. Mendengar namanya pasti kebanyakan dari kalian sudah familiar banget yah dengan nama Kejawen ini, karena identik dengan kepercayaan-kepercayaan religi orang-orang Jawa Asli maka Kejawen masih sangat populer bagi penduduk di pulau Jawa.

Namun sebagian besar Masyarakat Jawa sendiri terkadang mengklaim bahwa ini bukanlah agama akan tetapi hanya warisan leluhur untuk menpertahankan tradisi layaknya rukun-rukun dalam agama Islam.

(Image by denmasdeni.blogspot.co.id)
Pada intinya kepercayaan Kejawen mewajibkan penganutnya untuk berperilaku dan hidup sebagai pribumi Jawa yang wajib menaati perintah - Nya dan menjauhi laragan- Nya dengan selalu berbuat baik di dunia dan menghormati roh-roh leluhur.

Selain itu kepercayaan Kejawen ini memiliki empat hal yang wajib dilakukan dan ditanamkan dalam hati penganutnya, yakni selama hidup manusia harus menjadi rahmat bagi diri sendiri (Mamayu Hayuning Pribadhi), menjadi rahmat bagi keluarga (Mamayu Hayuning Kaluwarga), menjadikan manusia sebagai rahmat bagi sesama manusia (Mamayu Hayuning Sasama), dan yang terakhir menjadi rahmat bagi alam semesta (Mamayu Hayuning Bhuwana).

Meski ajaran agama Kejawen ini identik dengan agama Islam, namun tradisi mereka juga banyak dipengaruhi dari Agama Hindu, Buddha dan Ilmu Kebatinan

3. Buhun

Lanjut ke"agama asli Indonesia"ketiga cuy, yaitu kepercayaan Buhun. Lagi-lagi kepercayaan orang sunda nih. Buhun juga disebut sebagai Jati Sunda dimana ajaran ini murni diajarkan atau diturunkan dari generasi ke generasi penerusnya di tanah sunda tanpa pengaruh atau campuran dari perkembangan dan persebaran agama yang kita kenal sekarang ini.

(Image bykumeokmemehdipacok.blogspot.co.id)
Penganutnya pada zaman sekarang masih ada loh walaupun memang nggak banyak-banyak amat. Kebanyakan dari penganut Buhun ini ada di daerah Bekasi dan sekitar wilayah Jawa Barat.

4. Marapu

Agama nusantara keempat ada Marapu nih, pernah dengar nama ini sebelumnya? Marapu ini adalah agama asli pulau Sumba, NTT yang katanya sudah eksis lebih dari ratusan tahun yang lalu loh! Penganut agama Marapu ini memuja roh nenek moyang yang telah meninggal dunia dan mendiami di alam berbeda.

(Image by kompas.com)
Penganut ajaran agama Marapu ini meyakini bahwa setelah seseorang meninggal maka roh orang tersebut akan memasuki dunia baru yang disebut dengan Prai Marapu yang kemungkinan sama maksudnya dengan deskripsi Surga dalam ajaran Islam ataupun Kristiani. Agama tradisional peninggalan leluhur Marapu ini sangat menjunjung tinggi sirkulasi kehidupan pada manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

Segala momen penting seperti kelahiran, kematian, pernikahan, bercocok tanam dan lain-lain pasti ada upacara atau ritual khusus untuk memperingatinya. Mereka juga sangat percaya tentang hal-hal gaib, makhluk halus, kekuatan supranatural dan benda-benda keramat atau bertuah dalam prosesi ritual yang mereka jalankan dalam kepercayaan agama Marapu di Pulau Sumba ini.

5. Ugamo Malim

Masih ada 4 agama lagi nih cuy. Agama yang belum diakui resmi oleh pemerintah Indonesia selanjutnya adalah Ugamo Malim. Nama apaan lagi sih itu? Sejenis kolang kaling kah? Ugamo Malim adalah agama dan kepercayaan kuno di daerah Sumatera Utara yang sudah ada bahkan sebelum penyebaran agama besar seperti Islam, Kristen, dan Hindu Budha menyebar di Indonesia.

Kamu pasti tahu Danau Toba dong? Yups, Ugamo Malim adalah kepercayaan yang berasal dari suku Batak di kawasan Toba. Ajaran ini memiliki kesamaan dengan agama Yahudi kuno pada masa lalu. Sejauh ini penganut kepercayaan Ugamo Malim dipeluk oleh kurang lebih 35 generasi suku Batak sekitar 11 ribu penduduk, dan sudah eksis sekitar 800 tahun yang lalu hingga saat ini. Wah waktu yang lumayan lama ya.

(Image by wacana.co)
Lalu Tuhan dalam agama ini bagaimana? Ugamo Malim menyebut Tuhan dengan julukan Debata Mula Jadi Na Bolon yaitu Tuhan dipercaya menciptakan manusia dan segala isi bumi beserta isinya. Debata Mula Jadi Na Bolon juga menciptakan tiga tingkat dunia yaitu Banua Ginjang, Banua Tonga dan Banua Toru.

Ini dilakukan dengan istrinya Manuk Patiaraja yang kemudian hasil perkawinan mereka melahirkan tiga buah telur. Dari tiga telur itu kemudian menetas Batara Guru, Soripada dan Mangala Bulan. Dan eksistensi ketiga dewa inilah mulai menciptakan tiga tingkat dunia di alam semesta.

6. Hindu Kaharingan

Agama peninggalan leluhur yang ke enam adalah Kaharingan. Sejarah Kaharingan ini dulunya merupakan kepercayaan besar yang dianut hampir seluruh masyarakat kuno suku Dayak di Kalimantan, jauh sebelum agama-agama besar yang diakui sekarang ini tersebar. Tuhan Yang Maha Esa dalam kepercayaan agama Kaharingan disebut dengan Ranying dan tempat ibadahnya bernama Balai Basarah.

(Image by kaskus.co.id)
Seiring perkembangan zaman pemerintah Indonesia memasukkan ajaran Kaharingan sebagai bagian dari agama Hindu karena banyaknya kemiripan tradisi dan ritual didalam dua agama asli Indonesia ini sehingga sekarang lebih dikenal dengan nama Hindu Kaharingan. Meskipun begitu Kaharingan tetap memiliki banyak bagian khas yang tidak bisa hilang dan melekat di hati para penganutnya hingga saat ini di Kalimantan.

7. Towani Tolotang

Selanjutnya yang ketujuh ada Towani Tolotang yang juga berasal dari Kabupaten Sinderen Rappang (Sidrap) di Sulawesi Selatan. Ajaran ini juga lama-lama sudah mampu beradaptasi dengan ajaran agama Hindu karena kepercayaan mereka tidak pernah diakui oleh Pemerintah, dan hanya agama Hindu saja yang mendekati dengan ajaran leluhur mereka.

Sekarang ini diketahui penganut Tolotang hanya tinggal sekitar 5100 orang saja yang tersebar di daerah sekitar Sulawesi Selatan, ini pun sangat dikhawatirkan kalau Agama Towani Tolotang sudah mendekati kepunahan karena masyarakat mereka pernah mengalami pembantaian saat terjadinya pemberontakan DI/TII Qahar Muzakkar.

(Image by kompasiana.com)
Sebagian besar dari mereka yang berhasil menyelamatkan diri pindah ke Agama Islam namun seiring perkembangan zaman, generasi penerus mereka mulai beradaptasi dengan Agama Hindu untuk melestarikan Tolotang, agama peninggalan leluhur mereka.

8. Madrais, Djawa Sunda

Agama Asli Indonesia yang belum diakui oleh pemerintah terakhir adalah Madrais atau sering disebut juga dengan Djawa Sunda dan tradisi nenek moyang Cara Karuhun Urang. Dalam ajaran Agama Djawa Sunda ini mirip sekali dengan kepercayaan tradisional Buhun namun dengan tambahan tradisi Jawa Kuno dan tempat penganut mereka masih sama di sekitar wilayah Cigugur, Kuningan Jawa Barat.

Mereka masih suka melakukan ritual atau upacara syukuran kepada Dewi Sri (Sanghyang Sri), dewa-dewa penguasa bumi dan sejenisnya. Anehnya mereka juga memuliakan hari Maulid Nabi Muhammad. Hari raya besar mereka adalah Seren Taun yang diperingati setiap tanggal 22 Rayagung menurut kalender Sunda. Dalam perayaan hari Seren Taun ini sangat berlangsung meriah dan diperingati secara besar-besaran.

(Image bymustafidwongbodo.blogspot.co.id)
Pada masa orde baru banyak penganut Madrais yang 'terpaksa' masuk agama besar seperti Islam dan Kristen akibat pemerintah orde baru Soeharto melarang keras ajaran agama mereka. Baru kemudian setelah memasuki jaman Presiden Abdurahman Wahid (Gusdur) mereka diperbolehkan untuk melanjutkan tradisi keagamaan mereka. Bagi Gusdur kepercayaan ataupun agama tetaplah akan menjadi kepercayaan yang merupakan hak asasi setiap individu manusia dan kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain.

Sahabat kejadiananeh.com, Ngomong-ngomong soal Almarhum Gusdur saya jadi kangen dengan sosok beliau yang sangat toleransi dengan keyakinan orang lain, satu perkataan beliau yang sangat membekas di hati saya sampai sekarang adalah, 'Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu, keren bener yah presiden kita ini :D
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "8 Agama Asli di Indonesia yang Tidak Pernah Diakui Pemerintah"

Posting Komentar